Lokasi pengrajin perak ada di hampir setiap sudut daerah kecamatan Tepus GK.. . Kerajinan perak Kotagede merupakan budaya turun temurun yang pada awalnya berupa kerajinan emas, perak dan tembaga. Pada akhirnya, kerajinan perak dan Tembaga lah yang berkembang.

Produksi kerajinan perak dan Tembaga sudah diekspor ke manca negara terutama Eropa. Barang-barang tersebut berupa benda-benda keperluan rumah tangga orang Eropa seperti tempat lilin, perabot makan dan minum, serta perhiasan gaya Eropa dengan motif tradisional Kotagede.

Seni kerajinan perak dan Tembaga muncul bersamaan dengan Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, abdi dalem kriya diperintahkan untuk membuat perhiasan dari emas dan perak. Kemudian di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII, beliau sangat terpikat dengan keindahan kerajinan logam ini kemudian memerintahkan abdi dalem kriya untuk meneruskan dan mengembangkan seni kerajinan logam tersebut.

Motif kerajinan perak dan Tembaga biasanya bercorak tumbuh-tumbuhan, motif daun, wayang dan bunga teratai. Ciri khas yang tetap dipertahankan adalah pengerjaan produksi kerajinan secara manual dengan tetap mengandalkan ketrampilan tangan. Baik kerajinan perak lempengan atau kerajinan perak filigri (seutas kawat perak tipis dipilih satu persatu dan dirangkai sedemikian rupa untuk memperoleh bentuk yang dikehendaki) dikerjakan dengan penuh ketelitian. Sebagian lagi memerlukan proses yang berbeda, misalnya dengan melalui proses pembakaran untuk memperoleh perak bakar yang juga banyak digemari.







Nunik pada 19.44

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips memilih perhiasan dari Tembaga atau Perak

Pembuatan kerajinan Tembaga dan Perak